Feeds:
Pos
Komentar

Gerakan Desa Membangun

Para pegiat perdesaan akan menggelar perhelatan akbar bertajuk #ngopikere. Ngopikere akan berlangsung pada 10-12 Mei 2013 di Desa Donorejo, Kecamatan Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah. Ngopikere merupakan wadah untuk menfasilitasi obrolan cerdas warga desa di sejumlah daerah.

Selama kegiatan #ngopikere para warga membahas pelbagai isu yang berkembang di wilayah perdesaan, mulai dari strategi pengembangan ekonomi desa, tata kelola pemerintahan desa, dan mendorong isu pemberdayaan warga dengan wawasan lingkungan. Pelopor #ngopikere adalah Toto Sugiarto atau biasa dikenal dengan @gunungkelir seorang wirausahawan desa yang sukses mengembangkan peternakan kambing etawa di daerahnya.

Obrolan cerdas ala warga desa mutlak dilakukan untuk membangun pemahaman publik atas dunia perdesaan, terutama para pegiat online. Selama ini, para pegiat online acapkali memandang desa secara stereotip akibat minimnya pengetahuan dan bahan bacaan tentang desa. Selama Ngopikere berlangsung para peserta akan berbagi informasi tentang kondisi desa, tak terkecuali perihal kebijakan yang mengatur tentang desa.

Gerakan Desa Membangun (GDM) menjadi bagian pendukung acara #ngopikere untuk berbagi inisiatif penerapan teknologi informasi dan komunikasi di dunia perdesaan. Banyak kalangan mengapresiasi kegiatan GDM dalam membangun layanan publik yang prima. Selain itu, GDM sukses mengajukan kebijakan domain desa.id untuk menandai website-website yang dikelola oleh desa-desa di Indonesia.

Dalam acara #ngopikere GDM akan membuka Klinik TIK Perdesaan yang melayani obrolan tentang penerapan teknologi informasi berbasis open source, strategi penyelenggaraan layanan publik yang prima, sistem pengelolaan sumberdaya desa, dan tips mempromosikan potensi ekonomi desa melalui internet.

Bagi desa-desa yang ingin bergabung dalam #ngopikere cukup siapkan dana untuk mencapai lokasi acara. Seluruh akomodasi dan konsumsi acara telah disediakan oleh warga Desa Donorejo secara cuma-cuma. Sebaiknya, Anda menyiapkan makanan, minuman, maupun oleh-oleh lainnya untuk pertukaran dan mewarnai acara meramaikan #ngopikere.

Semangat yang mendasari #ngopikere adalah menegaskan jati diri desa. Saatnya warga desa mengambil peran untuk mengembangkan diri, bukan sekadar menunggu program-program yang mengatasnamakan pemberdayaan dari pihak lain.

ngopikere gunungkelir

Tanpa sengaja diskusi kecil sering kita lakukan saat menikmati kopi bersama, bahkan sempat kita rame rame menuliskan tentang kopi khas Bogor dan kemudian sering juga kita menyebut acara ngopi bareng tersebut di namakan ngeliong karena merk kopi yang sering dinikmati bersama.

Cara diskusi kami bersama saat ngopi memang terkesan semaunya sendiri bebas tanpa seorang narasumber pasti yang artinya masing masing adalah narasumber, tidak sedikit obrolan ngopi bareng kemudian direalisasikan pada kegiatan yang nyata termasuk salah satunya menghubungkan pembelajaran pada akber (akademi berbagi).

Mengembangkan jaringan pertemanan serta saling silaturahmi dan berbagi saat ngopi terkadang malah menjadi diskusi yang mudah dicerna oleh para peserta ngopi, meski saat ngopi tak pernah memiliki konsep yang muluk muluk namun tidak sedikit obrolan ngopi mengerucut menuju kenyataan atau sebuah karya nyata. baca selenggkapnya

Padepokan Gunungkelir

Tatkala berbicara tentang ‘padepokan‘ mungkin yang terlintas di pikiran adalah bangunan permanen berujud los, ataupun joglo, lalu disertai para cantrik (santri) sebagai penghuni yang meramaikannya. Ops, kalau itu yang ada di benak Anda tentu tak akan sesuai kenyataan dengan nama padepokan yang ada di Gunung Kelir ini.
Dinamakan padepokan Gunungkelir karena memang berlokasi di area kebon tower Gunungkelir, puncak bukit Menoreh, perbatasan antara wilayah Kulon Progo – Jogjakarta dan Purworejo – Jawa Tengah.
Meski dijuluki sebagai padepokan Gunungkelir, namun tempat ini lebih nampak sebagai  sebuah rumah biasa nan sederhana, layaknya rumah-rumah yang ada di seputaran pegunungan Menoreh. Kehidupan para penghuninyapun juga tak neko-neko adanya.
Hanya saja, layaknya padepokan dilain tempat, rumah ini juga terbuka bagi siapa saja yang berkehendak mengunjunginya. Baik sekedar main, silaturahmi, dan menyambanginya, ataupun memiliki keperluan tertentu, misalnya kepentingan yang berhubungan dengan koneksi internet serta kebon tower ISP-nya.
Selain tersedia musholla, dibanding rumah biasa di sekelilingnya, yang membedakan pada padepokan Gunungkelir adalah bahwa keberadaan rumah tinggal ini dilengkapi keberadaan ‘gubug panggung’, dimana gubug panggung itu sekaligus difungsikan sebagai rumah budaya. Pada sisi seberangnya, ada pula gubug panggung yang digunakan sebagai rumah kambing etawa.
Lalu kenapa oleh beberapa teman tetap ditasbihkan sebagai Padepokan Gunung Kelir Menoreh..?

Indahnya gunung merapi dan merbabu terpampang dari kejauhan berderet memandangi kota Jogjakarta berhias bukit dan waduk sermo hingga garis pantai selatan yang membentang memuaskan mata kita di pagi hari tersebut.

pemandangan dari puncak gunung kelir

Sepuas memandang mahakarya sang pencipta dari atas gardu pandang kemudian kami bertiga melangkah ke arah mulut Goa Seplawan.

Beberapa meter setelah area parkir menuju mulut goa terpampang patung replika Arca Emas yang menggambarkan Siwa dan Parwati yang dikenal sebagai Arca Kencana.

Patung siwa dan parwati tersebut dibuat sebagai replika dan pengingat berkaitan arca kencana yang ditemukan di dalam goa seplawan. baca selengkapnya

Akhir-akhir ini ramai diperbincangkan mengenai iklan yang benar-benar sangat teramat menyesatkan dan bisa dibilang ini adalah sebuah bentuk pembodohan dan pembohongan yang bisa mengancam nyawa kita, entah itu secara langsung maupun tidak langsung.
Stop Iklan Tong Fang
Lanjut Baca »